Tuesday, January 24, 2012

Adele ~ Rolling In The Deep


There's a fire starting in my heart
Reaching a fever pitch, it's bringing me out the dark
Finally I can see you crystal clear
Go 'head and sell me out and I'll lay your ship [shit] bare
See how I leave with every piece of you
Don't underestimate the things that I will do

There's a fire starting in my heart
Reaching a fever pitch
And it's bringing me out the dark

The scars of your love remind me of us
They keep me thinking that we almost had it all
The scars of your love, they leave me breathless
I can't help feeling
We could have it all
(You're gonna wish you never had met me)
Rolling in the deep
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
You had my heart inside your hand
(You're gonna wish you never had met me)
And you played it, to the beat
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)

Baby, I have no story to be told
But I've heard one on you
And I'm gonna make your head burn
Think of me in the depths of your despair
Make a home down there
As mine sure won't be shared

(You're gonna wish you never had met me)
The scars of your love remind me of us
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
They keep me thinking that we almost had it all
(You're gonna wish you never had met me)
The scars of your love, they leave me breathless
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
I can't help feeling
We could have had it all
(You're gonna wish you never had met me)
Rolling in the deep
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
You had my heart inside your hand
(You're gonna wish you never had met me)
And you played it, to the beat
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
Could have had it all
Rolling in the deep
You had my heart inside your hand
But you played it, with a beating

Throw your soul through every open door
Count your blessings to find what you look for
Turn my sorrow into treasured gold
You'll pay me back in kind and reap just what you've sown

(You're gonna wish you never had met me)
We could have had it all
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
We could have had it all
(You're gonna wish you never had met me)
It all, it all, it all
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)

We could have had it all
(You're gonna wish you never had met me)
Rolling in the deep
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
You had my heart inside your hand
(You're gonna wish you never had met me)
And you played it to the beat
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)

We could have had it all
(You're gonna wish you never had met me)
Rolling in the deep
(Tears are gonna fall, rolling in the deep)
You had my heart inside of your hand
(You're gonna wish you never had met me)

But you played it
You played it
You played it
You played it to the beat.

Adele ~ Someone Like You


I heard that you're settled down
That you found a girl and you're married now.
I heard that your dreams came true.
Guess she gave you things I didn't give to you.

Old friend, why are you so shy?
Ain't like you to hold back or hide from the light.

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I had hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over.

Never mind, I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
Don't forget me, I beg
I remember you said,
"Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead,
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead, "
Yeah

You know how the time flies
Only yesterday was the time of our lives
We were born and raised
In a summer haze
Bound by the surprise of our glory days

I hate to turn up out of the blue uninvited
But I couldn't stay away, I couldn't fight it.
I'd hoped you'd see my face and that you'd be reminded
That for me it isn't over.

Never mind, I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
Don't forget me, I beg
I remember you said,
"Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead."
Yeah

Nothing compares
No worries or cares
Regrets and mistakes
They are memories made.
Who would have known how bittersweet this would taste?

Never mind, I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you
Don't forget me, I beg
I remember you said,
"Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead."

Never mind, I'll find someone like you
I wish nothing but the best for you too
Don't forget me, I beg
I remember you said,
"Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead,
Sometimes it lasts in love but sometimes it hurts instead."

Monday, January 23, 2012

Lobak, Telur & Kopi





Seorang anak mengeluh pada ayahnya mengenai kehidupannya dan menanyakan mengapa hidup ini terasa begitu sukar dan menyakitkan baginya. Ia tidak tahu bagaimana menghadapinya dan hampir menyerah kalah dalam kehdupan. Ia sudah letih untuk berjuang. Sepertinya setiap kali satu masalah selesai, timbul masalah baru.

Ayahnya, seorang tukang masak, membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga periuk dengan air dan menaruhnya di atas api. Setelah air di ketiga-tiga periuk tersebut mendidih. Ia menaruh lobak merah di dalam periuk pertama, telur di periuk kedua dan ia menaruh serbuk kopi di periuk terakhir. Ia membiarkannya mendidih tanpa berkata-kata. Si anak tertanya-tanya dan menunggu dengan tidak sabar, memikirkan apa yang sedang dikerjakan oleh ayahnya.

Setelah 20 minit, si ayah mematikan api. Ia menyisihkan lobak dan menaruhnya dimangkuk, mengangkat telur dan meletakkannya di mangkuk yang lain, dan menuangkan kopi di mangkuk lainnya. Lalu ia bertanya kepada anaknya, "Apa yang kau lihat, nak?" "Lobak, telur, dan kopi" jawab si anak.

Ayahnya mengajaknya mendekati mangkuk dan memintanya merasakan lobak itu. Ia melakukannya dan merasakan bahawa lobak itu terasa enak. Ayahnya lalu memintanya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah membuang kulitnya, ia mendapati sebuah telur rebus yang mengeras. Terakhir, ayahnya memintanya untuk mencicipi kopi. Ia tersenyum ketika mencicipi kopi dengan aromanya yang khas.

Setelah itu, si anak bertanya, "Apa erti semua ini, Ayah?" Ayahnya menerangkan bahawa ketiganya telah menghadapi kesulitan yang sama, perebusan, tetapi masing-masing menunjukkan reaksi yang berbeda. Lobak sebelum direbus kuat, keras dan sukar dipatahkan. Tetapi setelah direbus, lobak menjadi lembut dan lunak. Telur sebelumnya mudah pecah. Cangkerang tipisnya melindungi isinya yang berupa cairan. Tetapi setelah direbus, isinya menjadi keras. Serbuk kopi mengalami perubahan yang unik. Setelah berada di dalam rebusan air, serbuk kopi merubah air tersebut.

"Kamu termasuk yang mana?," tanya ayahnya. "Air panas yang mendidih itu umpama kesukaran dan dugaan yang bakal kamu lalui...Ketika kesukaran dan kesulitan mendatangimu, bagaimana kau menghadapinya? Apakah kamu lobak, telur atau kopi?"

Bagaimana dengan anda?

Apakah anda adalah lobak yang kelihatannya keras, tapi dengan adanya penderitaan dan kesulitan, kamu menyerah, menjadi lembut dan kehilangan kekuatanmu.

Atau... Apakah kamu adalah telur, yang awalnya memiliki hati lembut, dengan jiwa yang dinamis? Namun setelah adanya kematian, patah hati, perceraian atau kegagalan menjadi keras dan kaku. Dari luar kelihatan sama, tetapi apakah kamu menjadi pahit dan keras dengan jiwa dan hati yang kaku?

Ataukah kamu adalah serbuk kopi? Serbuk kopi merubah air panas, sesuatu yang menimbulkan kesakitan, untuk mencapai rasanya yang maksimal pada suhu 100 darjah Celcius. Ketika air mencapai suhu terpanas, kopi terasa semakin nikmat. Jika kamu seperti serbuk kopi, ketika keadaan menjadi semakin buruk, kamu akan menjadi semakin baik dan membuat keadaan di sekitarmu juga menjadi semakin baik

Jangan Jadi Seperti Gelas







Seorang guru sufi mendatangi seorang muridnya ketika wajahnya kebelakangan ini selalu nampak murung dan sedih.

"Kenapa kau selalu murung dan sedih nak? Bukankah banyak hal yang indah di dunia ini? Ke mana perginya wajah bersyukurmu?" Si Guru bertanya.

"Guru, kebelakangan ini hidup saya penuh dengan masalah. Sukar bagi saya untuk tersenyum. Masalah datang seperti tiada akhirnya" jawab si murid muda.

Si Guru tersenyum. "Nak, ambil segelas air dan dua genggam garam, Bawalah kemari. Biar ku perbaiki suasana hatimu itu."

Si murid pun beranjak perlahan tanpa semangat. Ia laksanakan permintaan gurunya itu, lalu kembali lagi membawa segelas air dan dua gengam garam sebagaimana yang diminta.

"Cuba ambil segenggam garam, dan masukkan ke segelas air itu, setelah itu cuba kau minum airnya sedikit" kata Si Guru.

Si murid pun melakukannya. Wajahnya kini meringis kerana meminum air yang sangat masin.

"Bagaimana rasanya?" Tanya Si Guru.

"Masin, dan perutku jadi mual," jawab si murid dengan wajah yang masih meringis.

Si Guru tersenyum sekali lagi apabila melihat wajah muridnya yang meringis kemasinan.

"Sekarang kau ikut aku." Si Guru membawa muridnya ke danau berhampiran tempat mereka. "Ambil garam yang segenggam lagi, dan tebarkan ke danau"


Si murid menebarkan segenggam garam yang tersisa ke danau, tanpa bicara. Rasa masin di mulutnya belum hilang. Ia ingin meludahkan rasa masin dari mulutnya, tapi tak dilakukannya. Rasanya kurang sopan meludah di hadapan gurunya itu, Begitulah fikirnya.

"Sekarang, cuba kau minum air danau itu," kata Si Guru sambil mencari batu yang cukup datar untuk didudukinya, bersebelahan pinggir danau.

Si murid menangkupkan kedua tangannya, mengambil air danau, dan membawanya ke mulutnya lalu meneguknya. Ketika air danau yang dingin dan segar mengalir di tekakkannya,

Si Guru bertanya, "Bagaimana rasanya nak?"

"Segar, segar sekali Guru" kata si murid sambil mengelap bibirnya dengan tangannya. Tentu saja, danau ini berasal dari aliran sumber air di atas sana. Dan airnya mengalir menjadi sungai kecil di bawah. Dan sudah pasti, air danau ini juga menghilangkan rasa masin yang tersisa di mulutnya.

"Terasakah rasa garam yang kau tebarkan tadi?"

"Tidak sama sekali," kata si murid sambil mengambil air dan meminumnya lagi. Si Guru hanya tersenyum memperhatikannya, membiarkan muridnya itu meminum air danau tersebut sampai sepuas-puasnya.

"Nak," kata Si Guru setelah muridnya selesai minum. "Segala masalah dalam hidup itu seperti segenggam garam. Tidak kurang, tidak lebih. Hanya segenggam garam. Banyaknya masalah dan penderitaan yang harus kau alami sepanjang kehidupanmu itu sudah dikadarkan oleh Allah, sesuai untuk dirimu. Jumlahnya tetap sebegitu, Sebegitu, sebegitulah ia, tidak berkurang, tidak bertambah. Setiap manusia yang lahir ke dunia ini pun demikian. Tidak ada satu pun manusia, walaupun dia seorang Nabi, yang bebas dari penderitaan dan masalah."

Si murid terdiam, mendengarkan.

"Tapi Nak, rasa `masin' dari penderitaan yang dialami itu sangat bergantung dari besarnya 'qalbu'(hati) yang menampungnya. Jadi Nak, supaya tidak terasa menderita, berhentilah jadi gelas. Jadikanlah qalbu dalam dadamu itu sebesar danau"

Cerita Sedih


Ada tiga orang sahabat si A, si B dan si C, yang tinggal serumah di sebuah apartment setinggi 60 tingkat. Pada suatu petang setelah tamat bertugas mereka ini telah kembali dari bertugas untuk pulang ke rumah. Dilihatnya ramai orang sedang berkerumun di depan lif. Rupanya elektrik padam dan lif tidak berfungsi .

si A : Macamana ni rumah kita lak atas sekali?
si B : Aduhhhh bikin bingung kepala, nak panjat tangga larat ke..?
si C : Aku rasa baik kita panjat tangga aje kita pun tak tahu bila agaknya elektrik ada balik
si A : Aku ada satu idea, kita panjat tangga sambil bercerita, tapi kita kena bercerita yang sedih aje, sebab kalau kita buat cerita lawak kita akan terasa sesak nafas sebab kita ketawa biar kita serius dengar cerita.

Mereka pun bersetuju, so mereka mulalah melangkah kaki memanjat tangga untuk ke tingkat 60. si A mula bercerita .

si A : Aku masa kecil punyalah sedih dalam sejarah hidupku aku membesar tanpa bapa, bapaku meninggal semasa aku dalam kandungan, dari kecil aku .bla bla bla bla bla ..

Punya la sedih mereka mendengar cerita si A hingga meleleh leleh sedar tak sedar mereka dah sampai kat tingkat 20. Mereka berhenti sekejap bukannya kerana penat tapi berhenti untuk lap air mata kemudian mereka kembali memanjat sambil si B pula bercerita .

si B : Sejarah hidup aku lagi sedih, semasa umur aku 5 tahun kedua ibu bapaku meninggal dalan kemalangan jalanraya aku dibesarkan oleh abang sulung ku saja yang pada tu berumur 15 tahun. Abang sulung ku tak bersekolah dan dia bekerja untuk menyara aku adik beradik seramai 4 orang bla bla bla bla

Sekali lagi mereka bertiga meleleh sedih .punyalah lama cerita si B dengan tak sedar mereka dah sampai ke tingkat 55. Hanya 5 tingkat aje lagi sambil melangkah memanjat tangga yang ketingkat 56, si C mula menyampuk

si C : Alaaaaaa korang punya cerita tak sedih lagi cerita aku lagi sedihhhh punya.
si A : kau ada sejarah hidup sedih juga ke ?
si C : emmmm mungkin hari ini dalam sejarah
si B : cerita aje le kita dah tinggal 4 tingkat je lagi
si C : aku sedih kerana KUNCI RUMAH KITA, AKU TERTINGGAL DALAM KERETA . UWAAAAAA

Friday, January 13, 2012

Teacher Quotes...



A teacher affects eternity:
he can never tell where his influence stops.
::Henry Adams::


I am indebted to my father for living, but to my teacher for living well.
::Alexander of Macedon::


The teacher who is indeed wise does not bid you to enter the house of his wisdom but rather leads you to the threshold of your mind.
::Khalil Gibran::


Only one person in a million becomes enlightened without a teacher's help.
::Bodhidharma::


I like a teacher who gives you something to take home to think about besides homework.
::Lily Tomlin::


The mediocre teacher tells. The good teacher explains. The superior teacher demonstrates. The great teacher inspires.
::William Arthur Ward::


Saturday, July 30, 2011

Seloka 4 Syukur



Salam dihulur pembuka bicara...
Kat sini ada satu benda nak cerita...
Kisah kami suka dan duka...
4 Syukur yang huru hara...

Irfan Fauzilan nama diberi...
Tak datang tuisyen jadi hobi...
Idris pula tumpang sekaki...
Gelak kuat-kuat tak sedar diri...

Aizat pula kurus orangnya...
Tetapi sukan memang hobinya...
Amir pula tak perlulah cerita...
Sifu 'add math' yang bijaksana...

Afiq Ikhwan nama diberi...
Playboy sungguh mamat seekor ni...
Fazrul pula ketua kelas kami...
Hitam manis senyuman berseri...

Haziq pula kepoh orangnya...
Pemberi info memecah suasana...
Nabil pula merdu suaranya...
Kalau tak ada, tak meriah suasana...

Afiq Azizan rendah orangnya...
Suaranya lantang membingit telinga...
Faris pula gempal tubuhnya...
Tapi otaknya sangat geliga...

Fazierul Fikri comel orangnya...
Anak emas guru 'Chemistry' kami...
Irfan Yamin diam nampaknya...
Jangan disangka tidak berisi...

Zhaffri Zahari skema nampaknya...
'English' jadi kepakaran dirinya...
Aiman pula 'childish' perangainya...
Tapi baik hati budinya...

Firdaus pengawas yang baik hati...
Senyum sentiasa terukir di pipi...
Asyraf pula selalu berdiam diri...
Itulah ulama' kelas kami...

Selesai sudah pelajar lelaki...
Kini tiba giliran puteri...
Banyak yang baik budi pekerti...
Tak kurang juga yang 'CUCUR' adabi...

Ana Amalina nama diberi...
Senget tudungnya di tengahari...
Munirah asyik tersenyum di pipi...
Jual roti di koperasi...

Syafiqah pula bak ustazah...
Tinggi lampai bertata-susila...
Khadijah pula tersengih sentiasa...
Tak kira masa di mana jua...

Hannani pula nama diberi...
Sedikit kepoh minah seekor ni...
Hanisah pula comel sekali...
Singkat tudungnya mengalahkan Teacher Nani...

Neyli pula nakal orangnya...
Disembur celaka dengan kuatnya...
Najiha pula pendiam orangnya...
Tetapi di FB message tak kira masa...
Syazwani pula manis sekali...
Bertahi lalat bertambah seri...
Eizati Zazeli pula mudah ketawa...
Baik pekerti, sporting gila...

Farhah Hamdan lebar orangnya...
Pe'ah jadi nama kampungnya...
Farhana Athirah tinggi orangnya...
Tapi banyak pula gambar di mejanya...

Raja pula berdaulat orangnya...
Hitam manis tersenyum sentiasa...
Afifah pula teman baiknya...
Kalau dah gelak bergegar dunia...

Maisarah pula alim orangnya...
Digelar Kak Mai kerana usianya...
Aliyah juga tak kurang hebatnya...
Kalau tersenyum tampak cantiknya...

Hanin pula menjadi tumpuan...
Ramai lelaki dan jantan-jantan...
Sabrina pula diam sahaja...
Agaknya 'jealous' tak ada pakwe...

Mirza Aqila nama diberi...
Berkain 'syphon' berjerawat di pipi...
Hidayu pula tak usah di ceritakan lagi...
Ratu 'CUCUR' di kelas kami...

Iklil Najah geliga otaknya...
Sentiasa tersenyum sepanjang masa...
Diyana pula nyata berbeza...
Mukanya asyik masam mencuka...

Aimi pula tak habis dengan projeknya...
Menceriakan kelas jadi kerjanya...
Nawal pula bijak orangnya...
Tak pernah marah, penyabar sifatnya...

Tamatlah sudah seloka kami...
Andai terluka mohon maafi...
Seloka ini hanya untuk suka-suki...
Insya Allah, Seloka Guru-Guru Menanti...

Assalamualaikum...

Edisi Ramadhan...


Ni la first tyme aku nk tulis cmni....sblom nie, mmg 'rajen' aku nk wat post mcm karangan ni tp this is for those who read this blog lorh!!!! anyway, ramadhan ni xkn lgkap tnpa juadah b'buka puasa mcm2 bnde yg kite jumpe org beli tp yg pling feymes ialah MURTABAK!!!!!!! nk d'jadikn cerita aku pown mmg gile cket ngan murtabak nih....so klu korunk belil lebeyh, paham2 jer la....


citer bab puase nih nk promote satu lg blog nih!!! will be launch by mid August.....temanye? hurmmm........tunggu klu nk tahu....hehehe.....yg pnting ianya akan jd lain drpd yg lain...
x gitew????

Thursday, July 14, 2011

A Friend Like You...


A friend like you is like no other friend
A friend like you is a friend i dont regret meeting
A friend like you is like a friend i cant scream at or fight with
A friend like you is like having no worries in my life
A friend like you is a friend that i dont want to lose
A friend like you is like being in comfort all day
A friend like you is a friend i always wanted
A friend like you is awesomly awesome
A friend like you is random and funny
A friend like you is a friend that i love to death and i will never let go
A friend like you is a friend i can tell all my secrets to
A friend that i can go to to tell them whats wrong
A friend like you is like having no dark days because you brighten them up
A friend like you is a friend that opens up my eyes and helps me avoid bad things
A friend like you is a type of friend that laughs at dumb things i say or do
A friend like you is a friend i am proud to call my best friend...

Tuesday, May 31, 2011

Jadilah Seperti Alam...






Jadilah seperti bunga,
Yang tak pernah pudar warna dan serinya,
Sentiasa tersenyum...

Jadilah seperti pohonan rendang di pinggiran jalan,
Walau dibaling dengan batu,
Tetap dibalas dengan buah...

Jadilah seperti embun,
Tetap suci dan menyegarkan,
Walau debu dan pasir berterbangan...

Jadilah seperti batu yang keras,
Namun tetap mampu dibentuk,
Oleh sang air yang lembut...

Jadilah seperti angin yang bertiup,
Walau lembut sifatnya,
Tetap mampu menarah gunung...

Jadilah seperti ombak yang mendamaikan,
Namun amarahnya tak dapat ditahan,
Mengubah pantai yang teguh terhampar...

Jadilah seperti mentari,
Yang memancar terang dan gemilang,
Tanpa mengharap balasan dan ganjaran...

Jadilah seperti rembulan,
Walau cahayanya tidak sekuat sang mentari,
Namun mampu menentukan surut pasangnya air...

Jadilah seperti alam,
Yang tiap masa terus berbicara,
Memuji Sang Pencipta...